Selasa, 27 November 2012

Politik

Bimo Tejo

Jadikan Teman | Kirim Pesan
Kualifikasi profesional: guru kimia. Kualifikasi non-profesional: suami, ayah, dan penulis lepas.

Angka Kemiskinan 2003 dan 2012 Sama Saja, Apa Kabar Pak SBY?

OPINI | 24 June 2012 | 01:50 Dibaca: 2980   Komentar: 9   3 aktual
134047723414994069
Sudah 8 tahun nasib kita kok sama saja ya Mak? (sumber: pta-palembang.net)
Presiden SBY dengan penuh bangga memberitahu delegasi forum Rio+20 di Brazil bahwa Pemerintah RI berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 24% di tahun 1998 menjadi hanya 12.5% pada tahun ini.
Statistiknya jelas, tidak ada yang keliru. Sumber datanya adalah Global Hunger Index (GHI) yang menjadi acuan dunia internasional untuk mengukur jumlah penduduk miskin suatu negara.
Tapi kalau kita fokuskan ke rentang tahun 2004-2012, yaitu periode ketika SBY menjadi presiden, ada sesuatu yang kurang beres.
Jumlah penduduk miskin Indonesia di tahun 2003, setahun sebelum SBY didapuk menjadi presiden, adalah 12,47 persen. Datanya bisa diklik disini (hal. 98).
Setelah 8 tahun di bawah pemerintahan SBY, angka kemiskinan tetap berada di angka 12.5 persen, ini artinya apa Bapak Presiden SBY yang mulia?
Di tahun 2009 angka kemiskinan Indonesia justru sempat melonjak ke angka 14.8 persen (data klik disini). Bisa dimaklumi, mungkin akibat krisis ekonomi global tahun 2008.
Tetapi di tahun-tahun pemerintahan SBY angka kemiskinan memang berada di sekitar angka 12 persen dengan sedikit plus-minus. Tahun 2007 turun seupil menjadi 11.57 persen (data disini), tahun 2008 turun lumayan ke angka 11.3 persen (data disini), tahun 2010 melompat ke angka 13.2 persen (data disini), dan tahun 2011 turun ke angka 12.2 persen (data disini).
Kalau dirata-rata, angka kemiskinan kita selama 7 tahun sekitar 12%, tak beda jauh dengan ketika Megawati masih menjadi presiden.
Dan untuk pengetahuan anda, 12 persen jumlah penduduk miskin termasuk kategori SERIUS dalam standar Global Hunger Index.
Mungkin sudah saatnya Pak SBY lebih menseriusi upaya pengentasan kemiskinan ketimbang pusing memikirkan pendongkelan Anas Urbaningrum.
 

Minggu, 04 November 2012


Tahun Baru Hijriah 2012 / Tahun Baru Islam 1434 Hijriah

Tahun Baru Hijriah atau Tahun Baru Islam merupakan hari besar bagi umat Muslim untuk memperingati hari pertama di bulan pertama dalam sistem penanggalan Hijriah (kalender Islam). Tahun Baru Islam diperingati setiap tanggal 1 di bulan Muharam dalam kalender Islam. Karena adanya perbedaan sistem penanggalan antara kalender Islam dan kalender Masehi, maka tanggal perayaan Tahun Baru Islam pada kalender Masehi terus berubah dari tahun ke tahun.

Tanggal Perayaan Tahun Baru Hijriah

Tahun Baru Islam dirayakan setiap tanggal 1 Muharam dalam kalender Hijriyah. Sistem penanggalan Hijriyah didasarkan oleh peredaran bulan terhadap bumi sehingga tanggal perayaan Tahun Baru Islam ditentukan berdasarkan pengamatan terhadap bulan. Oleh sebab itu, tanggal pasti dari Tahun Baru Islam biasanya baru diumumkan beberapa hari menjelang tanggal perayaan.
Kapan Tahun Baru Hijriah 2012?
Tahun Baru Islam 2012 atau Tahun Baru Hijriah 2012 jatuh pada hari Kamis, 15 November 2012.
Kapan Tahun Baru Hijriah 2013?
Tahun Baru Islam 2013 atau Tahun Baru Hijriah 2013 jatuh pada hari Selasa, 5 November 2013.
Kapan Tahun Baru Hijriah 2014?
Tahun Baru Islam 2014 atau Tahun Baru Hijriah 2014 jatuh pada hari Sabtu, 25 Oktober 2014.

Latar Belakang Perayaan Tahun Baru Hijriah

Perayaan Tahun Baru Islam berawal dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah menuju Madinah untuk menghindari rencana pembunuhan yang ditujukan kepada beliau. Umat Islam percaya bahwa Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya hanya membutuhkan waktu satu malam untuk menempuh perjalanan jauh sepanjang 320 kilometer menuju Yathrib. Kini, kota tujuan hijrah Nabi Muhammad diberi nama Madinah, sedangkan kawasan di sekeliling Madinah tetap disebut sebagai Yathrib.

Perayaan Tahun Baru Hijriah 2012 di Indonesia

Berbeda dengan perayaan Tahun Baru Masehi yang ramai dengan letusan kembang api dan petasan dan bunyi terompet, Tahun Baru Hijriah dirayakan dengan lebih tenang dan khidmat. Umat Islam memperingati hari raya tersebut dengan memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sama seperti hari-hari besar Islam lainnya, peringatan Tahun Baru Islam dimulai sejak sore hari setelah matahari terbenam. Pada saat itu, umat Islam biasanya membaca doa awal tahun, berdzikir, serta memohon ampun atas segala dosa yang diperbuat di masa lalu, juga berdoa agar diberi keselamatan dan rezeki di tahun ini. Shodaqoh atau sumbangan juga biasa diberikan kepada orang-orang yang kurang mampu dan anak-anak yatim piatu di momen Tahun Baru Islam.
Bagi masyarakat di pulau Jawa, perayaan Tahun Baru Islam bertepatan dengan Satu Suro (hari pertama bulan pertama di sistem penanggalan Jawa). Menurut sebagian masyarakat di pulau Jawa, malam Satu Suro merupakan malam keramat, terutama jika tanggal tersebut jatuh bertepatan dengan jumat legi. Masyarakat Jawa percaya bahwa malam Satu Suro merupakan malam yang pantang untuk bepergian.
Beberapa tradisi yang dilakukan sebagian penduduk pulau Jawa selama malam Satu Suro adalah Tapa Bisu (berdiam diri dan tidak berkata-kata), Kungkum (berendam di sungai besar), Tuguran (perenungan diri sambil berdoa), mencuci keris, menggelar Pagelaran Wayang Kulit, dan lain sebagainya.
Selamat Tahun Baru Islam 2012.
Selamat Tahun Baru Hijriyah 2012.